Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

DINA DAN KERANG AJAIB

  Seperti biasanya, setiap siang sampai sore hari, sepulang dari sekolah, Dina selalu pergi ke pantai dekat rumahnya untuk mengumpulkan cangkang kerang dan menjualnya kepada pengepul. Sore ini mendung, pantai sepi sekali, membuat Dina kurang bersemangat. "Wah, hari ini hasil kerjaku hanya sedikit," ucap Dina pada diri sendiri, merasa kecewa ketika menyadari bahwa embernya hanya berisi sedikit cangkang kerang. Kini bertambahlah rasa sedih di dalam hati Dina. Ia pun terduduk di pasir sambil memandang ombak yang pecah di bibir pantai. Sementara itu matahari berangsur tenggelam dengan damai. Mestinya, sebelum gelap, Dina sudah harus mengantarkan hasil kerjanya kepada pengepul, setelah itu ia akan mendapatkan uang yang akan ia tabung di celengannya sendiri. Namun sore ini, nampaknya Dina akan terlambat pulang. Dia menghela napas, lalu berkata pada diri sendiri, "kata Ibu, seberapa pun rejeki yang aku dapatkan hari ini, aku harus selalu berdoa pada Tuhan untuk mensyukurinya. T...

GALI SUPERHERO

“Ciaaattt...!” Gali Superhero menyerang monster naga itu dengan kedua kakinya.             Si monster terkapar, begitu pula Gali sebab tubuh Gali lebih kecil daripada si monster.             Tak mau kalah, monster naga bangun perlahan-lahan.          Warga sekitar menyaksikan perkelahian itu dengan penuh ketegangan. Mereka berharap Gali Superhero dapat segera bangkit sebelum monster naga menyerangnya. Pertarungan sengit antara Gali Superhero melawan monster naga telah terjadi selama hampir setengah jam.             Sebelumnya, monster itu menyerang anak-anak yang sedang bermain di taman. Tubuhnya yang panjang, besar dan bersisik membuat anak-anak lari ketakutan. Sesekali ia meraung-raung sebagai bentuk ancaman sampai akhirnya Gali Superhero datang untuk menyelamat...

OBAT BAGI HATI LITA

Lita dan keluarganya baru saja pindah ke kota ini. Lita harus mengikuti orangtuanya berpindah-pindah tempat dari satu kota ke kota lainnya sebab Ayahnya dan Ibunya memiliki bisnis yang membuat mereka harus hidup nomaden, otomatis Lita pun harus berpindah sekolah dan kepindahannya sekarang adalah keempat kalinya dalam tiga tahun belakangan. Hal tersebut sering membuat Lita merasa sedih dan jenuh karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan pertemanan yang baru, apalagi ketika Lita menyadari bahwa kota tempat tinggalnya yang baru ini merupakan kota yang sedikit kumuh.             “Aku mau tidur! Jangan ganggu aku! Aku juga nggak mau makan siang!” Lita membentak, sambil membanting tas di lantai ketika masuk ke rumahnya yang lumayan megah. Ia baru saja pulang sekolah dan merasa lelah. Kesal bercampur amarah telah menguasai hatinya karena ia merasa sulit beradaptasi di sekolahnya yang baru.   ...