(Disclaimer: Cerita ini merupakan kisah fiksi belaka. Jika ada penggambaran tentang perundungan yang mengikutsertakan gender tertentu, maka hal tersebut hanyalah imajinasi dari pengarang yang bertujuan agar pembaca dapat memahami jalannya cerita, tidak ada maksud dari pengarang untuk mengkampanyekan tindakan serupa, jadi mohon disikapi dengan bijak) Sore itu, kabut tipis mulai turun dari lereng Gunung Malapa. Matahari bersiap tenggelam di balik punggung gunung, menyisakan cahaya jingga yang memantul lembut di permukaan kolam pemandian air panas Sumber Laras, sebuah tempat wisata terkenal di kaki gunung. Biasanya selalu ramai di sore hari, tapi di kolam khusus pria yang terpisah dari area utama, hanya ada satu pengunjung — seorang pria muda bernama Raka, yang baru saja mulai berendam. Ia turun perlahan ke dalam air hangat, ingin menikmati ketenangan sebelum hari benar-benar malam. Tapi baru saja rasa hangat menjalar di separuh tubuh, matanya langsung menangkap sesuatu —helaia...