Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

DEBUR

     Ibu sungguh-sungguh terobsesi menjadikanku aktris atau apapun itu yang bisa ditampilkan di televisi. Aku diantarnya ikut audisi demi audisi: menari, bernyanyi, berakting dan apapun itu yang biasa ditampilkan di televisi.      Anak kecil tak pernah tahu tentang tujuan hidupnya, orangtua yang bertugas membimbing anak-anak untuk mencapai cita-cita .      Itu yang selalu Ibu katakan.      Tak pernah sekalipun aku melawan sebab memang cuma Ibu yang mengurusku sendirian.      Hanya saja kelak ketika aku lepas dari masa remaja dan menjadi dewasa, aku tahu kalau terkadang ia tak sedang sungguh-sungguh seperti apa yang ia katakan. ***      “Aku lelah, Bu,” ucapku, memalingkan muka.      “ Casting ini untuk pemeran pendukung perempuan.”      “Lantas?”      “Hei! Bulan lalu seluruh uang Ibu sudah habis untuk berbagai treatmentmu di klinik kecanti...

ALARM

 (pernah dimuat di www.nominaidekarya.com tanggal 16 Juli 2024) Tak ada suara alarm, tak ada suara anak-anak yang bernyanyi riang. Aku justru terkejut karena terbangun dalam kesunyian Lain dari biasanya. Meski tak sama seperti hari-hari sebelumnya, namun satu benda yang selalu dan pasti akan kucari setiap bangun dari tidur pulas semalaman, satu benda yang biasa kusimpan rapat di bawah bantal, hanyalah satu: ponselku. . Satu, aku selalu terbangun karena tersentak oleh suara alarm dari ponselku . Dua, aku harus mengecek aplikasi perpesanan , lagi-lagi dari benda yang sama. Namun kini , di mana itu ? Jelas sekali kalau alarm yang harusnya berdering dari sana , pagi ini tidak melaksanakan tugasnya seperti hari-hari lalu.  "Nina...Nin!" t eriakku, gusar. Nina itu nama istriku. Tak ada jawaban. Sepi, sunyi. *** Matahari telah menggantung tinggi di seperempat langit dan cahayanya masuk melalui celah-celah tirai putih di kamar. Aku beranjak dari pembaringan. Di ...